Thursday, March 05, 2009

What Wrong with me?

Kadang saya bertanya dalam hati seperti itu, what’s wrong with me?

Pertanyaan itu timbul karena saya banyak sekali orang-orang yang bertemu baik dengan teman lama, kenalan baru lewat YM, lewat facebook, gtalk, dll, dan sebagaian dari mereka menganggap aku begitu hebatnya dalam menjalankan bisnis,  sudah sukses lah, minta petunjuk lah, dll… Dan terus terang saya jengah, keki, dan malu jika ada anggapan seperti itu terhadap saya. Jika saya mengatakan pada mereka kalo saya belum seperti itu, mereka menganggap saya terlalu merendah dan tidak mensukuri terhadap apa yang telah aku raih…

Padahal aku memang masih seperti itu, tidak ada yang istimewa banget di saya. Saya tidak sesukses Bill gates dengan Mikrosoftnya, Tidak sekaya Gober Bebek, Tidak seberuntung si Untung Bebek, dll. Just like ordinary people, malah di bawah ordinay, coz saya sendiri masih sering maen, ngobrol yang tak ada maknanya, termasuk bangsawan (bangsa tangi awan = kelompok bangun siang), dll.

Dan seterusnya mereka menyebutkan orang wah lainnya, seperti abangku sendiri Hadi Kuntoro, pak Roni, Pak Edi Cimahi, Pak IIm, Haji Alay, Pak Rosihan, Pak Bambang triwoko, Pak Harmanto, dsb.. dan saya lihat yang disebutin itu juga orang biasa-biasa aja. Tidak ada yang istimewa banget pada mereka. Ya makan masih sama-sama nasi, nafas dengan udara yang sama, melihat matahari yang sama, banyak deh kesamaan mereka di kita.

Saya tidak heran dengan melihat maupun mendengar Hadi Kuntoro menembus angka hampir 9 digit untuk omzet 1 bulan, atau mendengar pak Haji Alay membeli Mall yang sepi kemudian beliay sulap menadi ramai, atau pak Rosihan yang setiap dia batuk ada 1 distro dia yang timbuh, atau pak Harmanto yang berkolaborasi dengan pak Edi membentuk E-Bahara yang sangat menggetarkan, saya tidak heran, karena saya lihat itu adalah hal yang biasa buat mereka dan wajar banget kalo mereka bisa melakukan seperti itu.

Malah saya konsen banget dan heran dengan perkataan orang-orang yang sering mengeluh, “kok usaha saya gak maju2, kok saya tidak bisa mencapai target omzet, kok saya tidak bisa sesukses mereka, dan banyak banget yang intinya membandingkan mereka dengan yang lebih sukses dengan kata depan “kok saya”… Na jika mereka sendiri bingung, maka jika ada yang mengeluh ke saya ya saya jawab, Lho kok bisa?

Karena menurut saya, gagal dalam berusaha dan berbisnis itu hal yang biasa banget, sangat lumrah. Yang bedain dengan orang-orang yang kusebutkan diatas mungkin cara mensikapinya. Ada yang mengeluh dan berhenti, ada yang mencoba bangkit kembali dan kembali membangun bisnis dengan cara yang persis sama, ada yang menggunakan cara lain. Dan saya melihat orang-orang yang kusebutin diatas menganggap sebuah kegagalan adalah materi kuliah. Kegagalan adalah sebuah pembelajaran. Selama ini kita menganggap kegagalan adalah sukses yang tertunda, itu salah dan menyesatkan. Saya bilang menyesatkan karena dalam kata ini terkandung jika kita gagal, maka kita coba lagi sampai bisa sukses. Na cara yang digunakan cenderung menggunakan cara yang sama. Jadi pasti yang ada gagal maning gagal maning….

Yang tepat Kegagalan adalah Belajar. Belajar untuk menguatkan mental agar tegar dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan, belajar untuk mencari cara lain agar tidak gagal, dsb..

So inillah mungkin yang membedakan antara mereka yang ingin sukses dengan orang yang saya sebutin diatas yang menurut mereka sudah sukes. Bedanya hanya tpis banget, hanya bagaimana menghadapi kegagalan aja…

So, jika kepada anda yang pernah bertanya kepada saya, jawabannya hanya satu, sikapi kegagalan sebagai suatu yang sangat berharga bagi kita, percayalah kegagalan yang kita alami hari ini jika diceritakan pada orang lain nanti suatu saat, akan menyebabkan orang lain berdecak kagum ke kita…

Salam

Yoyox

0 comments: