Thursday, March 19, 2009

5

Pentingnya membangun sebuah Personal Branding

Ada 3 macam branding yang saya etahui secara umum, yaitu Produk Branding, Coorporate Branding dan Personal Branding. Tapi menurut saya yang paling penting dan paling bisa menentukan kesuksesan kita adalah Personal Branding. Kenapa? Monggo dilanjut bacanya…

Sebelum saya mengemukakan alasannya ada baiknya saya tulis satu persatu ketiga branding diatas.

Produk Branding

Produk Branding adalah segala sesuatu tentang merk yang berhubungan dengan produk tanpa melihat sisi pembuatnya entah itu UKM atau perusahaan internasional, baik mengenai pembuatan brand (merk), promosi brand, atau mainteance brand itu sendiri. Contoh Produk Branding yang saat ini sudah keliatan misalnya Rokok Marlboro, Mobil Avanza atau Xenia, Hp Nokia, dsb. Semuanya tentang merk produk. Yang di bangun oleh mereka adalah Produknya.

Coorporate Branding.

Coorporate Branding adalah segala sesuatu tentang produk yang berhubungan dengan Coorporate (perusahaan) yang tanpa melihat produknya. Jadi usaha membangun brandnya ditujukan untuk ketenaran Perusahaannya tanpa melihat produknya. Contoh Coorporate Branding adalah Alfamart, Indomart, Carefour, BCA, Mandiri, dsb. Coorporate Branding biasanya mengacu pada 1 jenis usaha tertentu. Ya kayak contoh diatas, juga kita mo belanja tuk kebuthan sehari-hari pasti pikiran kita langsung tertuju ke mart-mart tadi, padahal disampng itu ada toko Koh Jinsun, dan yang lain. Atau sesuatu yang berhubungan dengan kredit, tabungan, deposito atau yang lain yang berhubungan dengan bank, pikiran kita pasti menuju ke BCA, Mandiri dsb, padahal ada BPR Sukamaju, BPR Melati dsb.

Personal Branding

Personal Branding adalah bisa dikatakan segala sesuatu tentang merk yang berhubungan dengan kita-nya (person), ya bisa dikatakan merk pribadilah… agak maksa seh ngartiinnya memang… Jadi kita lakukan segala sesuatu seperti membangun brand, prosmosi, dsb supaya kita dikenal dunia luas, sehingga orang lain melihat kita-nya, bukan produk yang kita bawa. Misalnya yang sudah bisa membangun Personal Branding adalah Bob Sadino, Tung Desem W, Robert Tysaki, dsb, entah ada yang pro dan kontra, yang jelas mereka telah berhasil membuat kita semua seperti telah mengenal mereka.

So, mari kita bahas secara umum.

Dari ketiga branding itu semuanya sangat bagus apabila kita bangun bersama-sama. Idealnya sih harus di bangun bersama-sama seperti Toyota dengan Innovanya, atau Sonny dengan TV Flatnya, namun itu tidak mudah dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit dan team yang sangat solid. Jika kita hanya punya resource yang terbatas, maka paling mudah dibangun adalah  Personal Branding. Kalo Produk Branding, jika produk kita sudah ketinggalan jaman maka brand itu akan hilang, sebagai contoh misalnya dulu ada Astrea Prima, Ada Honda Legenda, dulu waktu saya SMP, itu terkenal banget. Tapi sekarang dah tinggal sejarah. Jadi benar, jika kita tidak ada innovasi produk, maka sekuat apapun brand yang kita bangun ke Produk kita, pasti produk kita itu akan mati.

Kalo Coorporate branding sangat bagus, cuman harus membutuhkan dana yang besar, dan team yang sangat militan.

Nah,  kalo personal Branding lebih sederhana tapi efeknya sangat luar biasa. Karena hanya kita yang bisa membangun, bisa menggunakan team, atau bahkan  bisa single fighter sekalipun dan umur Personal Branding realtif lebih lama dari Produk Branding. Paling tidak ya sepanjang kita hidup lah, jika kita mati toh kita sudah tidak butuh Branding lagi :D

Sebelum kita bangun Personal Branding, kita tentukan dulu mo ke sisi mana neh Brand kita tar. Mo jadi preman yang sangat ditakuti, mo jadi enterpreneur yang mengusai banyak hal, pengen di kenal sebagai penyedia produk-produk yang bermutu tinggi dan berkualitas serta harga murah, atau yang lain. Na selanjutnya tinggal kita mencari resource yang sesuai dengan tujuan kita. Kemudian kita konsisten dalam menjalaninya, sesuai dengan path untuk menuju branding kita nanti, jaga jangan sampai menyimpang dari pakem.

Karena kita lihat ada beberapa yang kurang tepat, misalnya saja, saya di lingkungan saya terkenal dengan Yoyox Rabbani. Itu sebenere Produk Branding bukan Personal Branding. Padahal saya dan Rabbani hanya terikat kontrak kerja selama 5 tahun, bisa jadi nanti tidak bisa diperpanjang kontraknya. Dan jika hal itu terjadi, maka Yoyox Rabbani akan hilang, dan saya harus membangun dari awal lagi untuk membangun brand Yoyox apa gitu. So sehingga saya punya cita-cita ingin membangun Brand Yoyox yang punya motto; apapun bisnis anda, Yoyox-lah orangnya…. :D .

Berlebihan-kan?

Terserah, yang jelas kita harus punya tujuan dan harapan serta cita-cita untuk mengisi sisa hidup kita…

So, selamat membangun personal Branding…

Salam,

Yoyox

0

Pentingnya Membangun Personal Branding

Ada 3 macam branding yang saya etahui secara umum, yaitu Produk Branding, Coorporate Branding dan Personal Branding. Tapi menurut saya yang paling penting dan paling bisa menentukan kesuksesan kita adalah Personal Branding. Kenapa? Monggo dilanjut bacanya…

Sebelum saya mengemukakan alasannya ada baiknya saya tulis satu persatu ketiga branding diatas.

Produk Branding

Produk Branding adalah segala sesuatu tentang merk yang berhubungan dengan produk tanpa melihat sisi pembuatnya entah itu UKM atau perusahaan internasional, baik mengenai pembuatan brand (merk), promosi brand, atau mainteance brand itu sendiri. Contoh Produk Branding yang saat ini sudah keliatan misalnya Rokok Marlboro, Mobil Avanza atau Xenia, Hp Nokia, dsb. Semuanya tentang merk produk. Yang di bangun oleh mereka adalah Produknya.

Coorporate Branding.

Coorporate Branding adalah segala sesuatu tentang produk yang berhubungan dengan Coorporate (perusahaan) yang tanpa melihat produknya. Jadi usaha membangun brandnya ditujukan untuk ketenaran Perusahaannya tanpa melihat produknya. Contoh Coorporate Branding adalah Alfamart, Indomart, Carefour, BCA, Mandiri, dsb. Coorporate Branding biasanya mengacu pada 1 jenis usaha tertentu. Ya kayak contoh diatas, juga kita mo belanja tuk kebuthan sehari-hari pasti pikiran kita langsung tertuju ke mart-mart tadi, padahal disampng itu ada toko Koh Jinsun, dan yang lain. Atau sesuatu yang berhubungan dengan kredit, tabungan, deposito atau yang lain yang berhubungan dengan bank, pikiran kita pasti menuju ke BCA, Mandiri dsb, padahal ada BPR Sukamaju, BPR Melati dsb.

Personal Branding

Personal Branding adalah bisa dikatakan segala sesuatu tentang merk yang berhubungan dengan kita-nya (person), ya bisa dikatakan merk pribadilah… agak maksa seh ngartiinnya memang… Jadi kita lakukan segala sesuatu seperti membangun brand, prosmosi, dsb supaya kita dikenal dunia luas, sehingga orang lain melihat kita-nya, bukan produk yang kita bawa. Misalnya yang sudah bisa membangun Personal Branding adalah Bob Sadino, Tung Desem W, Robert Tysaki, dsb, entah ada yang pro dan kontra, yang jelas mereka telah berhasil membuat kita semua seperti telah mengenal mereka.

So, mari kita bahas secara umum.

Dari ketiga branding itu semuanya sangat bagus apabila kita bangun bersama-sama. Idealnya sih harus di bangun bersama-sama seperti Toyota dengan Innovanya, atau Sonny dengan TV Flatnya, namun itu tidak mudah dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit dan team yang sangat solid. Jika kita hanya punya resource yang terbatas, maka paling mudah dibangun adalah Personal Branding. Kalo Produk Branding, jika produk kita sudah ketinggalan jaman maka brand itu akan hilang, sebagai contoh misalnya dulu ada Astrea Prima, Ada Honda Legenda, dulu waktu saya SMP, itu terkenal banget. Tapi sekarang dah tinggal sejarah. Jadi benar, jika kita tidak ada innovasi produk, maka sekuat apapun brand yang kita bangun ke Produk kita, pasti produk kita itu akan mati.

Kalo Coorporate branding sangat bagus, cuman harus membutuhkan dana yang besar, dan team yang sangat militan.

Nah, kalo personal Branding lebih sederhana tapi efeknya sangat luar biasa. Karena hanya kita yang bisa membangun, bisa menggunakan team, atau bahkan bisa single fighter sekalipun dan umur Personal Branding realtif lebih lama dari Produk Branding. Paling tidak ya sepanjang kita hidup lah, jika kita mati toh kita sudah tidak butuh Branding lagi :D

Sebelum kita bangun Personal Branding, kita tentukan dulu mo ke sisi mana neh Brand kita tar. Mo jadi preman yang sangat ditakuti, mo jadi enterpreneur yang mengusai banyak hal, pengen di kenal sebagai penyedia produk-produk yang bermutu tinggi dan berkualitas serta harga murah, atau yang lain. Na selanjutnya tinggal kita mencari resource yang sesuai dengan tujuan kita. Kemudian kita konsisten dalam menjalaninya, sesuai dengan path untuk menuju branding kita nanti, jaga jangan sampai menyimpang dari pakem.

Karena kita lihat ada beberapa yang kurang tepat, misalnya saja, saya di lingkungan saya terkenal dengan Yoyox Rabbani. Itu sebenere Produk Branding bukan Personal Branding. Padahal saya dan Rabbani hanya terikat kontrak kerja selama 5 tahun, bisa jadi nanti tidak bisa diperpanjang kontraknya. Dan jika hal itu terjadi, maka Yoyox Rabbani akan hilang, dan saya harus membangun dari awal lagi untuk membangun brand Yoyox apa gitu. So sehingga saya punya cita-cita ingin membangun Brand Yoyox yang punya motto; apapun bisnis anda, Yoyox-lah orangnya…. :D .

Berlebihan-kan?

Terserah, yang jelas kita harus punya tujuan dan harapan serta cita-cita untuk mengisi sisa hidup kita…

So, selamat membangun personal Branding…

Salam,

Yoyox

Thursday, March 12, 2009

0

Kenapa lebih Baik Pakai Modal Dari Bank Daripada Modal Pribadi?

Bagi kebanyakan orang, terutama (maaf) para TDB (=Tangan Di Bawah) alias karyawan, dari level Office Boy sampai Direktur sekalipun kalo bisa menghindari hutang. Alasan mereka rasional, gaji jdai berkurang dan rugi membayar bunganya. Karena memang mindset TDB kebanyakan hutang digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi mereka, misalnya beli mobil, motor, beli rumah yang semuanya itu merupakan Liabilitas menurut om Robert Tyosaki. Jadi angsuran mereka murni dari Gaji mereka tiap bulannya. SEhingga wajar jika mereka itu hal yang di hindari jika perlu.

Dan kebanyakan TDB juga ingin mempunyai bisnis sampingan yang bisa menambah pendapatan mereka. Tapi mereka tidak melanjutkan keinginan mereka karena (biasanya dan saya sering dengar) karena blum ada modal. Gaji mereka tidak cukup dikumpulin untuk dijadikan modal usaha. Dan jika saya sarankan untuk mengajukan ke Bank untuk permodalan mereka langsung takut tidak bisa membayar, ya karena mindset mereka seperti kayak di atas tadi.

Menurutku itu adalah pemikiran yang keliru.

Karena menurut pengamatan saya sebagai mantan orang bank dan orang yang sedang belajar untuk menjadi enterpreneur, modal dari bank adalah modal terbaik untuk melakukan usaha, walaupun uang adem kita berlimpah ruah. Jika kita mempunyai dana yang cukup untuk memulai usaha, maka jadikan itu sebagai cadangan saja, sebagai backup apabila usaha kita gagal.

Saya katakan modal dari bank lebih baik dari pada modal pribadi, karena jika kita memakai uang dari bank maka kita akan punya kesempatan kedua jika kita gagal. Misalnya untuk memulai usaha kita butuh dana 50 juta, dan misalnya juga kita punya uang 60 juta. Maka lebih baik kita mencari pinjaman ke bank 50 juta dan uang kita yang 60 juta itu kita simpan sebagai backup. Apabila kita gagal dengan uang bank yang 50 juta itu kita bisa menggunakan yang 60 juta untuk recovery-nya.

Jika kita balik, kita menggunakan 60 juta uang pribadi kita, maka jika kita gagal, maka tidak akan ada 1 bank pun yang mau membantu kita. Karena bank melihat track record dari usahanya, jika dia pernah gagal maka bank pasti akan sulit mencairkan dana untuk recovery usahanya.

Juga saya sarankan disini, jangan pernah melunasi hutang kita di bank sebagai target usaha kita. Yang penting usaha kita sudah bisa untuk membayar angsurannya tiap bulan. Lebih baik kita mentargetkan untuk membuka lagi bisnis kita, walaupun dengan pinjaman dari bank lagi. Namun, pastikan pinjaman kita di asuransikan, sehingga jika kita meninggal, maka hutang pun lunas, tanpa harus membebani kepada ahli waris kita.

Salam 

Yoyox

Thursday, March 05, 2009

0

What Wrong with me?

Kadang saya bertanya dalam hati seperti itu, what’s wrong with me?

Pertanyaan itu timbul karena saya banyak sekali orang-orang yang bertemu baik dengan teman lama, kenalan baru lewat YM, lewat facebook, gtalk, dll, dan sebagaian dari mereka menganggap aku begitu hebatnya dalam menjalankan bisnis,  sudah sukses lah, minta petunjuk lah, dll… Dan terus terang saya jengah, keki, dan malu jika ada anggapan seperti itu terhadap saya. Jika saya mengatakan pada mereka kalo saya belum seperti itu, mereka menganggap saya terlalu merendah dan tidak mensukuri terhadap apa yang telah aku raih…

Padahal aku memang masih seperti itu, tidak ada yang istimewa banget di saya. Saya tidak sesukses Bill gates dengan Mikrosoftnya, Tidak sekaya Gober Bebek, Tidak seberuntung si Untung Bebek, dll. Just like ordinary people, malah di bawah ordinay, coz saya sendiri masih sering maen, ngobrol yang tak ada maknanya, termasuk bangsawan (bangsa tangi awan = kelompok bangun siang), dll.

Dan seterusnya mereka menyebutkan orang wah lainnya, seperti abangku sendiri Hadi Kuntoro, pak Roni, Pak Edi Cimahi, Pak IIm, Haji Alay, Pak Rosihan, Pak Bambang triwoko, Pak Harmanto, dsb.. dan saya lihat yang disebutin itu juga orang biasa-biasa aja. Tidak ada yang istimewa banget pada mereka. Ya makan masih sama-sama nasi, nafas dengan udara yang sama, melihat matahari yang sama, banyak deh kesamaan mereka di kita.

Saya tidak heran dengan melihat maupun mendengar Hadi Kuntoro menembus angka hampir 9 digit untuk omzet 1 bulan, atau mendengar pak Haji Alay membeli Mall yang sepi kemudian beliay sulap menadi ramai, atau pak Rosihan yang setiap dia batuk ada 1 distro dia yang timbuh, atau pak Harmanto yang berkolaborasi dengan pak Edi membentuk E-Bahara yang sangat menggetarkan, saya tidak heran, karena saya lihat itu adalah hal yang biasa buat mereka dan wajar banget kalo mereka bisa melakukan seperti itu.

Malah saya konsen banget dan heran dengan perkataan orang-orang yang sering mengeluh, “kok usaha saya gak maju2, kok saya tidak bisa mencapai target omzet, kok saya tidak bisa sesukses mereka, dan banyak banget yang intinya membandingkan mereka dengan yang lebih sukses dengan kata depan “kok saya”… Na jika mereka sendiri bingung, maka jika ada yang mengeluh ke saya ya saya jawab, Lho kok bisa?

Karena menurut saya, gagal dalam berusaha dan berbisnis itu hal yang biasa banget, sangat lumrah. Yang bedain dengan orang-orang yang kusebutkan diatas mungkin cara mensikapinya. Ada yang mengeluh dan berhenti, ada yang mencoba bangkit kembali dan kembali membangun bisnis dengan cara yang persis sama, ada yang menggunakan cara lain. Dan saya melihat orang-orang yang kusebutin diatas menganggap sebuah kegagalan adalah materi kuliah. Kegagalan adalah sebuah pembelajaran. Selama ini kita menganggap kegagalan adalah sukses yang tertunda, itu salah dan menyesatkan. Saya bilang menyesatkan karena dalam kata ini terkandung jika kita gagal, maka kita coba lagi sampai bisa sukses. Na cara yang digunakan cenderung menggunakan cara yang sama. Jadi pasti yang ada gagal maning gagal maning….

Yang tepat Kegagalan adalah Belajar. Belajar untuk menguatkan mental agar tegar dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan, belajar untuk mencari cara lain agar tidak gagal, dsb..

So inillah mungkin yang membedakan antara mereka yang ingin sukses dengan orang yang saya sebutin diatas yang menurut mereka sudah sukes. Bedanya hanya tpis banget, hanya bagaimana menghadapi kegagalan aja…

So, jika kepada anda yang pernah bertanya kepada saya, jawabannya hanya satu, sikapi kegagalan sebagai suatu yang sangat berharga bagi kita, percayalah kegagalan yang kita alami hari ini jika diceritakan pada orang lain nanti suatu saat, akan menyebabkan orang lain berdecak kagum ke kita…

Salam

Yoyox

Monday, March 02, 2009

0

MILAD 3 TDA, from another angle

Tgl 28 Februari dan tanggal 1 Maret 2009, TDA (Tangan Di Atas) kembali mengadakan milad (ulang tahun), yang tahun ini dirayakan untuk yang ke-3. Perayaan ini berlangsung di gedung BPPT jl, Thamrin Jakarta. Dari 2 milad yang terakhir, milad 3 ini bisa dikatakan milad yang paling besar, karena di hadiri oleh 1000 orang lebih, dari seluruh penjuru tanah air.

Dan acara di milad 3 ini bisa dibilang sangat berbobot, terutama di hari ke-2 nya. Karena di hari pertama konsentrasi peserta terpecah dengan adanya seminar motivator dan expo-nya. Peserta milad yang kebanyakan itu adalah pengusaha ada sekitar 50 an orang yang membuka lapak dagangannya di hari pertama ini, tapi karena kebanyakan pengusaha juga yang datang, maka kebanyakan expo ini menjadi ajang promosi aja. Yang paling laris saya lihat yang jual makanan…IMG_7703

Dihari kedua, yang merupakan puncak acaranya sangat fantastik. Acara dibuka dengan wawancara dengan Bob Sadino yang mengemukakan konsep Sandaran Berwirausaha hanyalah ada 4 faktor, yaitu Kemauan, Tekad yang kuat, Berani ngambil peluang, Tahan banting dan tidak cengeng, yang membentuk 1 pondasi . 4 Faktor ini apabila dilaksanakan dengan benar dan terintegrated akan menjadi sebuah kekuatan yang maha dahsyat.

 

Kemudian dilanjutkan dengan motivasi dari Jamil Azzaini yang memberikan gambaran mengenai untuk emncapai kebahagiaan hidup, tebarkanlah energi posistif dengan berbuat baik kepada semua orang tanpa mengharap sesuatu pun terhadap kebaikan yang kita berikan.

Ada beberapa speaker setelahnya antara lain ustad Lihan, pka Haji alay, Tung Desem Waringin dan di tutup oleh Yusef Hilmi.

Banyak sekali ilmu baru yang diperoleh milad 3 kemarin.

Secara umum pelaksanaan bagus , cuman ada beberapa hal yang menurut saya kurang tepat. Antara lain tempat duduk yang dikotak2an menurut daerah kayak TDA Joglo, TDA Bandung, TDA Semarang dll. Hal ini menimbulkan kekurangharmonisan hubungan antara TDA wilayah…

Tapi walaupun demikian secara umum Milad 3 TDA sangat fantastik…

 

yoyox

Monday, January 19, 2009

0

Haji Alay dan TDA Soloraya (TDA Joglo), berbisnis ala Rosululloh.

 

IMG_6631 Hari minggu kemarin (18/01/09) TDA Joglo yang di jogja meluncur ke Solo untuk bersilaturohmi dengan pak Haji Alay yang ditengah-tengah kesibukannya menyempatkan datang ke solo untuk memenuhi undangan TDA Joglo guna memberikan couching bisnis ke TDA Joglo dan juga seperti pak Hantiar bilang kemarin, sebagai pembuktian kalo tokoh Haji Alay itu benar-benar ada. Tidak seperti “Bapaknya” Robert Tyosaki yang sering di sebut-sebut tapi sebenarnya tidak ada.

 

Acara ini bertempat di Solo ditempat mas Joko salah seorang TDA Joglo yang dari bayi katanya IMG_6584sudah berbisnis di bidang perkayuan, yaitu semua produk dengan bahan dasar Kayu Jati… (OOT: rencana mo mensinergikan sesuatu produk antara saya dengan mas Joko ini…). Awalnya memang saya kira itu di Solo, tapi ternyata dah masuk wilayah Boyolali, tepatnya di desa (apa kecamatan ya) Manggung, jadi dari Kartasura kekiri arah Bandara deket dengan Asrama Haji. 

 

 

Acara ini berlangsung di bengkel kerjanya mas Joko, jadi bukan tempat untuk meeting, bukan rumah, tapi merupakan Gudang Kayu yang disulap menjadi tempat pertemuan. Jadi ya alami banget gitu… Tidak ada lighting, karpet merah, AC, dsb. IMG_6491 Tapi bener-bener alami dan natural. Kita duduk dikelilingi oleh tumpukan kayu Jati baik masih berupa bahan baku maupun bahan yang sudah jadi. Inilah uniknya acara yang di selenggarakan oleh TDA Joglo, selalu menomor sekian kan tempat, tidak mengandalkan polesan kenyamanan, tapi yang penting isinya Daging Semua…. Benar-benar ciri-ciri pengusaha sejatt yang mengutamakan kesederhanaan.

 

 

 

IMG_6445 Acara ini selain dihadiri anggota TDA Joglo, juga kata mas Andhika ada anggota milis lain, opo yo, quantum hati kalo gak salah… Salam kenal quantum hati…

Awal acara adalah sharing dari rekan-rekan TDA. Wah tenyata banyak sekali yang masih muda-muda dah punya usaha sendiri. Bahkan masih ada yang kuliah dah punya seabreg usaha sendiri. Bagus sekali! TDA Jogo dah bukan NATO lagi…

 

 

IMG_6489Inti acara adalah Couching Bisnis dari pak Haji Alay dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Sangat menarik wejangan dari Pak Haji. Jadi melihat sisi bisnis dari Alquran dan menjalankan bisnis dengan cara yang dilakukan Rosulullah. 

Dan semua permasalahan bisnis ada solusinya semua di Alquran. Sangat menarik.

Thx to pak Haji Alay atas ketersediaan waktunya datang dari jakarta ke Solo, eh Boyolali HANYA untuk acara ini, dan thx juga to TDA Soloraya karena tlah sukses menyelanggarakan acara ini,

Salam

Yoyox

Friday, January 16, 2009

1

Orang Islam Harus Kaya

“Wahai orang-orang yang beriman, maukah Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan HARTA dan JIWAMU. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”.(Ash-Shaaf:10-11).

Mari kita renungkan Firman Allah diatas, disana dengan jelas Allah Memfirmankan bahwa apabila kita menginginkan selamat dari azab maka kita harus BERIMAN kepada ALLAH SWT, beriman kepada RASULNYA dan berjihad di jalan Allah dengan HARTA dan JIWA.

Dalam Firman Allah tersebut, oleh Allah “HARTA” disebut lebih dulu daripada “JIWA”. Hal ini tentunya bukan suatu kebetulan maupun ketidak sengajaan atau sesuatu yang biasa-biasa saja. Allah Maha Sempurna, Maha Waspada, Maha Teliti. Jadi tidak mungkin Allah berfirman dan menyusun Kalimat-Nya dengan sembarangan melainkan pasti ada makna maupun maksud dan tujuan yang terkandung didalamnya. (agar kita berfikir)

Baiklah…Allah memprioritaskan HARTA dari pada JIWA, Anda tahu artinya…?

Benar…Artinya KITA HARUS KAYA (dalam konteks ini berarti KAYA secara Financial). Mengapa kita orang Islam harus kaya..? bukankah kita diutamakan untuk hidup sederhana..? bukankah Kaya bukanlah segala-galanya..? bukankah dengan kekayaan orang akan cenderung menjadi congkak dan sombong…?

Sudah saatnya kita merubah paradigma kita yang keliru, sudah saatnya kita membangun mental kita dengan MENTAL KAYA. Memang benar, kita memang dianjurkan menerapkan pola hidup sederhana, kesederhanaan harus menjadi akhlak kita, namun hidup sederhana tidak berarti harus hidup miskin serba kekurangan. Dan kaya tidak berarti juga congkak dan sombong. Dalam Ayat diatas sebelum kata “KAYA” Allah mendahulukan “BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA” itu berarti kalau kita sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berarti akhlak kita harus RABBANI serta meneladani perilaku Rasulullah SAW sehingga meskipun kita kaya raya kekayaan kita tidak akan membuat kita congkak dan sombong.

HARTA bukan segala-galanya memang benar tetapi kita juga harus obyektif bahwa hampir segala membutuhkan harta. Kita terlahir di dunia butuh biaya,sekolah,makan,bahkan mati juga butuh biaya. Sebagai orang Islam kita beribadah juga membutuhkan biaya, kita diharuskan untuk sholat dengan pakaian yang bersih dan rapi, kita diseru untuk ber infaq shodaqoh, mustahil kita menunaikannya kalau kita tidak punya harta. Kita diseru untuk menunaikan KEWAJIBAN RUKUN ISLAM kita yang terakhir yaitu HAJI. Juga butuh biaya yang banyak. Haji adalah WAJIB bagi yang mampu. Bagaimanapun sesuatu yang wajib harus kita tunaikan, agar kita bisa menunaikan haji kita harus berusaha untuk membuat diri kita menjadi MAMPU (kaya) yaitu dengan bekerja,berbisnis menjemput rizki yang telah Allah sediakan untuk kita. Haji adalah wajib kita tunaikan, untuk menunaikan haji hanya bisa kita lakukanapabila kita punya biaya (kaya) , untuk menjadi kaya kita harus BERUSAHA maka berusaha menjadi WAJIB bagi kita.

Saturday, January 10, 2009

2

Alasan Terbaru Kenapa Kita Tidak Layak Percaya pada Ramalan

Sumber : http://www.jonru.net/

 

the secretDalam setahun belakangan ini, saya banyak belajar tentang Hukum Ketertarikan (The Law of Attraction), antara lain dari buku “The Secret” dan “Quantum Ikhlas”.

Salah satu hal yang saya pelajari - dan sangat saya yakini - dari kedua buku tersebut adalah mengenai kekuatan pikiran kita yang sangat luar biasa. “Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan, bukan yang kita inginkan.”

Sebagai contoh, Si A bercita-cita menjadi dokter. Dia ingin sekali menjadi dokter. Tapi dia ragu. Dia takut gagal. Sepanjang hidupnya, dia dihantui oleh rasa takut mengenai penderitaan yang akan dia hadapi seandainya dia gagal menjadi dokter.

Dalam kondisi seperti ini, Si A sebenarnya sedang fokus pada kegagalan. Cita-citanya menjadi dokter, tapi dia justru fokus pada kegagalan menjadi dokter. Maka hasilnya, dia akan benar-benar gagal menjadi dokter.

Karena itulah, salah satu kiat sukses yang harus kita praktekkan:
Kita harus selalu berpikir dan bersikap positif. Bila si A memang serius ingin menjadi dokter, maka dia harus fokus pada pikiran bahwa dia akan bisa menjadi seorang dokter yang sukses. Maka insya Allah, sikap seperti ini - plus kerja keras dan tak kenal menyerah - suatu saat nanti bisa membawa si A menjadi seorang dokter sukses.

APA HUBUNGAN HAL INI DENGAN DUNIA PARANORMAL, RAMALAN, DST?

Begini:

Selama ini, masih banyak di antara kita yang percaya pada ramalan. Padahal ramalan adalah sesuatu yang SANGAT TIDAK MASUK AKAL.

Tidak ada satu makhluk pun yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bahkan kejadian apa yang akan terjadi SATU DETIK mendatang pun, tak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya.

Hanya Tuhan yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu :)

“Tapi kenapa banyak ramalan paranormal atau ‘orang pintar’ yang terbukti benar?” Mungkin demikian Anda bertanya.

quantum ikhlasBegini penjelasannya:

Di atas, kita sudah mengetahui bahwa salah satu hukum pada “Law of Attraction” adalah “Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan, bukan yang kita inginkan.”

Sekarang, kita beri contoh begini:
Ada seorang peramal yang mengatakan pada si A, “Hari ini bukan hari yang baik bagi Anda. Hari ini adalah hari sial Anda.”

Si A mungkin tidak percaya pada ucapan si paranormal ini, karena ucapan itu membuatnya jengkel dan emosi. “Masa sih, hari ini hari sial bagi saya?”

Tapi walau tidak percaya, pikiran si A ternyata sudah dihantui oleh ucapan si paranormal. Si A pun jadi gelisah. “Bagaimana kalau hari ini aku sial beneran? Duh, gawat nih! Pokoknya aku tak boleh sial hari ini. Jangan sampai aku sial hari ini! Jangan sampai!”

Tanpa sadar, si A sudah fokus pada kesialan. Maka, sesuai hukum “Law of Attraction”, si A pun akhirnya tertimpa sial. Hari itu memang benar-benar menjadi hari yang sial bagi si A.

“Hm, berarti ramalan si paranormal tadi benar dong?”

SALAH!

Kesialan si A sama sekali tidak membuktikan bahwa si paranormal itu benar. Kesialan si A hanya semata-mata karena hari itu dia sedang berfokus pada kesialan. Titik!

(Dalam bahasa yang lebih umum, kesialan si A hanya dikarenakan hari itu dia TERSUGESTI oleh bayang-bayang kesialan. Silahkan baca pengaruh SUGESTI dalam hidup kita. Klik di sini)

* * *

Jadi saudara-saudara sekalian! Jangan heran bila kita sering menyaksikan begitu banyak ramalan paranormal yang “terbukti benar”.

Mulai sekarang, kita tak perlu heran lagi. Kini kita tahu apa penyebab yang sebenarnya. Dan kini, kita punya alasan yang lebih banyak untuk tidak percaya pada ramalan!

Masih Percaya Ramalan? Kuno Ah!

Lagipula, bukankah percaya pada ramalan itu hukumnya syirik? Dosa terbesar tahu!

NB: Termasuk dalam dunia ramalan dan kesyirikan: Zodiac, Feng Shui, Shio, Primbon, Angka Sial, Angka Keberuntungan, dan sebagainya. Mama Laurent, Ki Joko Bodo dan teman-temannya :)

Semoga bermanfaat!

Jonru