Monday, January 07, 2008

Pilih mana, Mengumpulkan Modal Dulu Untuk Usaha, Atau Usaha Dulu baru Nyari Modal?

 

Pembaca, hari ini saya dapat email dari sesorang yang menanyakan tentang membuka usaha. Saya angkat disini karena menurut saya yang ditanyakan cukup menarik. Dan jawaban saya adalah berdasar opini saya. SO, jika ada yang mau menambahkan atau berpendepat, sangat saya harapkan.

Demikian hal yang ditanyakan.

>
Assallamu alaikum wr.wb

Alhamdulillah saya sudah baca tulisan Bapak dalam web di internet,boleh kah saya minta pendapat dan konsultasi tentang sebuah usaha kepada bapak karena saya lihat bapak punya banyak pengalaman disana.

Cerita sedikit sudah hampir 10 tahun saya bekerja dengan 4 perusahaan tapi sampai sekarang saya tetep belum berhasil padahal tujuan kerja saya adalah untuk cari modal dan pengalaman,untuk pengalaman saya dapat sesuai keinginan walaupun belum sebaik yang di harapkan tapi saya sudah sangat bersyukur sekali untuk pengalaman yang saya dapat,tapi untuk bisa kumpulin modal susa sekali buat saya.

mulai sekarang saya berencana untuk berwiraswasta walaupun dari modal Rp.100.000,- dulu soalnya untuk kumpul Rp.10jt yang saya harap susa sekali banyak sekali suatu yang tidak terduga sehingga selalu gagal untuk ngumpulin modal sejumlah tersebut.

bisakah anda bercerita dan memberi saya masukan atau pendapat..?

Rencana saya mau mulai usaha jualan jilbab kemudian sembako dll.

terima kasih sebelumnya

Wass,Rohim

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

 

Dan jawaban saya berdasarkan opini adalah sebagai berikut:

 

Assalamu'alaikum wr.wb.

pak rohim, senang sekali mendapat email dari anda. maaf baru bisa membalas karena kemarin saya mendapat musibah adik saya kecelakaan sehingga semua email belum saya baca.
langsung saja ya pak.
untuk membuka usaha dengan cara mengumpulkan modal terlebih dahulu menurut saya kurang tepat. karena sampai kapanpun modal tidak pernah terkumpul sesuai dengan yang kita harapkan. Hal ini terjadi karena kita tiap hari harus selalu mengeluarkan uang untuk biaya hidup kita. Kalau toh sudah terkumpul biasanya kita sudah melewati banyak peluang dan kita sudah rugi umur.
Menurut saya, berhutanglah (di bank) jika memang usaha pak rohim membutuhkan modal uang. Pak rohim sudah kaya pengalaman, itu sudah lebih dari cukup. dan modal yang paling besar saat ini punyai adalah modal waktu dan tenaga, serta pikiran yang masih bisa diajak ke tingkat ke "stress"an yang lebih tinggi. Itu adalah modal utama pak Rohim. Berhutang menurut saya adalah seperti menabung tapi dengan cara di balik. Jika menabung adalah mengumpulkan uang dulu baru diambil, tapi jika berhutang adalah diambil dulu baru menabung. Namun ada banyak bidang usaha yang tidak membutuhkan modal uang, seperti makelar, broker, dll. SEkali-kali coba menjadi makelar pak, entah mobil, rumah, tanah dsb, itu sangat bagus untuk mengasah jiwa marketing kita.
Kerugian jika pak rohim mengumpulkan modal dulu baru membuka usaha yang paling kelihatan adalah Pak rohim akan rugi waktu. Karena begitu modal terkumpul pak rohim sudah melewatkan banyak peluang, sudah banyak pemain yang sama dengan barang dagangan pak rohim, dan akan jauh lebih stress jika terjadi kegagalan (baca: pembelajaran), karena untuk mengulang lagi harus mengumpulkan modal lagi, dan usia pak rohim sudah tidak muda lagi.
Pak rohim, dari pengalaman orang yang sukses sekarang, setidaknya dulu mereka pernah mengalami kegagalan lebih dari 5 kali. bahkan pendiri KFC lebih dari 900 kali. itu mungkin memang sudah mendaji kodrat alam, bahwa menjadi pegusaha harus sudah pernah gagal (baca; belajar). So, siapapun akan memilih gagal saat ini daripada gagal di masa depan. Karena kita masih punya banyak waktu, banyak tenaga, dan bisa bekerja siang malam.
Jika sekarang bapak belum mulai, mulailah sekarang. Jika modal hanya 100ribu, mulailah dengan 100ribu. Banyak kok usaha dengan modal segitu, Antara lain misalnya dengan voucher pulsa elektronik, berdagang dipasar tradisional, banyak banget. Jika memang buth modal uang lebih, berhutanglah di Bank. Jika ragu dengan bank konvensional karena hukumnya halal atau haram, datanglah ke bank syariah yang perhitungan menggunakan bagi hasil atau jual beli. Jika pak rohim mempunyai track record yang baik di bank, itu juga sudah merupakan modal yang sangat besar. Karena modal berapapun yang pak rohim butuhkan nantinya akan selalu disetujui oleh Bank.
Dan terakhir, entah jualan jilbab, sembako dsb, itu hanya sarana thok kok pak. Yang penting adalah orangnya. Ada pepatah, everybody is seller and everybody is marketer. Apapun yang kita jual, pelanggan hanya akan melihat "siapa atau toko apa yang jual". Yang penting kita harus punya relasi yang banyak di jenis barang yang akan dijual, dan memang punya hobby yang berhubungan dengan barang dagangannya.

Demikian , semoga sedikit bisa membantu...

--
Salam,
Yoyox
http://yoxjourney.blogspot.com
http://rabbaniku.blogspot.com

0 comments: