Thursday, December 27, 2007

Masalah

Pembaca,
Mungkin kita semua pernah mengalami sebuah kebingungan yang akhirnya membuat pikiran kita stuck, terhenti dan... blank..!! Bersukurlah karena dengan demikian kita masih bernama "manusia normal"... :)
Kata-kata tersebut bukanlah sebuah kata penghibur yang akhirnya "menghalalkan" kita untuk tidak melakukan apapun untuk mengatasi persoalan stuck kita. Yang bernama manusia normal dalam arti yang sebenarnya adalah "wajar jika mengalami persoalan di dunia ini yang membuat pikiran kita blank, tetapi juga tidak boleh menyerah, artinya persoalan tadi harus diselesaikan, sehingga pikiran kita dapat digunakan lagi secara nyaman."
Pembaca, menurut pengalaman saya, yang namanya persoalan, masalah dan sejenisnya saya kelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu masalah yang berhubungan dengan tindakan (action), masalah yang menghantui pikiran, dan yang ketiga adalah gabungan dari 2 hal tadi.
Untuk masalah yang berhubungan dengan tindakan, itu adalah masalah yang paling ringan sebenarnya bagi kita. Karena penyelesaiannya hanyalah memerlukan langkah kaki kita dan sedikit menggunakan pengetahuan kita. Misalnya kita tidak bisa berenang, itu akan jadi masalah apabila perahu yang kita naiki tenggelam. Biar itu tidak menjadi masalah, ya kita belajar berenang. Hanya butuh penyelesaian secara fisik dan sedikit pengetahuan untuk berenang.
Masalah kedua yang cukup berat, adalah masalah yang menghantui pikiran. Kita tidak tahu persis masalahnya, tetapi pikiran kita sudah mengatakan kalo ini adalah sebuah masalah, dan kita di dera rasa kuatir, cemas, deg-degan, kata-kata yang selalu muncul di hati kita kebanyakan adalah "jangan-jangan ini...jangan-jangan itu" dsb. Permasalahan seperti ini kadang bisa diselesaikan dengan "lupakan!". Misalnya saja, sekitar jam 12 malam HP kita berbunyi, dengan display tulisan di layar HP "nomor disembunyikan". Kita angkat, mati, bunyi lagi, angkat lagi, mati lagi. Saya yakin, pikiran kita terus berpikir, mengira-ira siapa yang iseng malam-malam. Dan jika tidak ketemu jawabannya siapa, maka kita terus cemas, deg-degan, dsb. Itu akan menjadi masalah karena kita tidak bisa tidur dan sealu gelisah. Untuk hal ini pemecahannya cukup dengan LUPAKAN!
Nah, jenis permasalah yang ketiga ini, yang merupakan gabungan dari kedua jenis diatas yang menurut saya berat. Itu ya harus memerlukan penyelesaian secara fisik, dan dengan pikiran. Misalnya saja kita gagal ketika presentasi produk ke salah satu kolega kita. Penyebab kegagalan kita tidak tahu secara pasti. Maka untuk mengatasi ini kita harus berpikir keras mencari tahu penyebabnya kenapa, menyelidiki pesaing kita, membuka lagi file presentasi kita, dan kegagalan akan selalu menghantui pikiran kita di presentasi yang kita lakukan pada kolega yang lain. Ini akan butuh fisik dan pikiran kita, dan porsi pikiran kita akan lebih banyak terserap, ditambah dengan rasa kecewa karena gagal, rasa takut salah lagi, rasa takut gagal lagi, yang malahan ini akan semakin memberatkan pikiran kita. Komplikasi. Pernah saya baca di sebuah kolom di surat kabar, bahwa yang namanya komplikasi adalah sebuah deret hitung, bukan deret ukur. Maksudnya akan saling bereaksi menimbulkan energi negatif yang lebih besar daripada gabungan keduanya. Misalnya, rasa kecewa nilainya -5. Rasa takut salah juga -5. Namun jika kita mempunya rasa kecewa sekaligus rasa takut salah, nilai akhirnya bukan -10, tetapi bisa jadi totalnya -25. Jika di tambah 1 rasa lagi yang nilainya negatif, minusnya akan semakin berlipat, itulah komplikasi. Persis seperti sebuah penyakit.

So, kesimpulan saya adalah, masalah yang terbesar adalah di pikiran. Jalan keluarnya adalah LUPAKAN! Jika kita dirundung masalah yang kompleks, pisahkan satu satu, jangan sampai bergabung. Selesaikan yang paling mudah dulu. Jangan berpikir "jangan-jangan cara ini tidak berhasil, "..dsb. Coba dulu, lakukan dulu, hasilnya gampang nanti di evaluasi...

Jika belum terselesaikan juga, bersukurlah.... karena kita masih manusia....

Demikian, semoga bermanfaat, dan semoga masalah yang saya hadapi cepat terselesaikan...

SAlam,

Yoyox

0 comments: