Sumber : http://www.jonru.net/
Dalam setahun belakangan ini, saya banyak belajar tentang Hukum Ketertarikan (The Law of Attraction), antara lain dari buku “The Secret” dan “Quantum Ikhlas”.
Salah satu hal yang saya pelajari - dan sangat saya yakini - dari kedua buku tersebut adalah mengenai kekuatan pikiran kita yang sangat luar biasa. “Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan, bukan yang kita inginkan.”
Sebagai contoh, Si A bercita-cita menjadi dokter. Dia ingin sekali menjadi dokter. Tapi dia ragu. Dia takut gagal. Sepanjang hidupnya, dia dihantui oleh rasa takut mengenai penderitaan yang akan dia hadapi seandainya dia gagal menjadi dokter.
Dalam kondisi seperti ini, Si A sebenarnya sedang fokus pada kegagalan. Cita-citanya menjadi dokter, tapi dia justru fokus pada kegagalan menjadi dokter. Maka hasilnya, dia akan benar-benar gagal menjadi dokter.
Karena itulah, salah satu kiat sukses yang harus kita praktekkan:
Kita harus selalu berpikir dan bersikap positif. Bila si A memang serius ingin menjadi dokter, maka dia harus fokus pada pikiran bahwa dia akan bisa menjadi seorang dokter yang sukses. Maka insya Allah, sikap seperti ini - plus kerja keras dan tak kenal menyerah - suatu saat nanti bisa membawa si A menjadi seorang dokter sukses.
APA HUBUNGAN HAL INI DENGAN DUNIA PARANORMAL, RAMALAN, DST?
Begini:
Selama ini, masih banyak di antara kita yang percaya pada ramalan. Padahal ramalan adalah sesuatu yang SANGAT TIDAK MASUK AKAL.
Tidak ada satu makhluk pun yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bahkan kejadian apa yang akan terjadi SATU DETIK mendatang pun, tak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya.
Hanya Tuhan yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu
“Tapi kenapa banyak ramalan paranormal atau ‘orang pintar’ yang terbukti benar?” Mungkin demikian Anda bertanya.
Begini penjelasannya:
Di atas, kita sudah mengetahui bahwa salah satu hukum pada “Law of Attraction” adalah “Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan, bukan yang kita inginkan.”
Sekarang, kita beri contoh begini:
Ada seorang peramal yang mengatakan pada si A, “Hari ini bukan hari yang baik bagi Anda. Hari ini adalah hari sial Anda.”
Si A mungkin tidak percaya pada ucapan si paranormal ini, karena ucapan itu membuatnya jengkel dan emosi. “Masa sih, hari ini hari sial bagi saya?”
Tapi walau tidak percaya, pikiran si A ternyata sudah dihantui oleh ucapan si paranormal. Si A pun jadi gelisah. “Bagaimana kalau hari ini aku sial beneran? Duh, gawat nih! Pokoknya aku tak boleh sial hari ini. Jangan sampai aku sial hari ini! Jangan sampai!”
Tanpa sadar, si A sudah fokus pada kesialan. Maka, sesuai hukum “Law of Attraction”, si A pun akhirnya tertimpa sial. Hari itu memang benar-benar menjadi hari yang sial bagi si A.
“Hm, berarti ramalan si paranormal tadi benar dong?”
SALAH!
Kesialan si A sama sekali tidak membuktikan bahwa si paranormal itu benar. Kesialan si A hanya semata-mata karena hari itu dia sedang berfokus pada kesialan. Titik!
(Dalam bahasa yang lebih umum, kesialan si A hanya dikarenakan hari itu dia TERSUGESTI oleh bayang-bayang kesialan. Silahkan baca pengaruh SUGESTI dalam hidup kita. Klik di sini)
* * *
Jadi saudara-saudara sekalian! Jangan heran bila kita sering menyaksikan begitu banyak ramalan paranormal yang “terbukti benar”.
Mulai sekarang, kita tak perlu heran lagi. Kini kita tahu apa penyebab yang sebenarnya. Dan kini, kita punya alasan yang lebih banyak untuk tidak percaya pada ramalan!
Masih Percaya Ramalan? Kuno Ah!
Lagipula, bukankah percaya pada ramalan itu hukumnya syirik? Dosa terbesar tahu!
NB: Termasuk dalam dunia ramalan dan kesyirikan: Zodiac, Feng Shui, Shio, Primbon, Angka Sial, Angka Keberuntungan, dan sebagainya. Mama Laurent, Ki Joko Bodo dan teman-temannya
Semoga bermanfaat!
Jonru
2 comments:
Nah semoga banyak yang membaca tulisan ini soale sepertinya kebanyakan orang Indonesia percaya banget tahyul seperti pergi ke dukun buat memperbaiki nasib hingga ada yang tertipu.
yup benar mas... Hari gini masih ke dukun :D
Post a Comment