Benarkah menjadi TDA benar-benar Bebas Waktu?

Pembaca...

Dalam milis komunitas TDA (tangan di atas)  sering saya baca bahwa yang didambakan seseorang adalah dari TDB (Tangan Di Bawah) bisa menjadi TDA (Tangan Di Atas). Dari sesorang yang menerima gaji menjadi orang yang memberi gaji, Dari seseorang karyawan yang dibatasi waktunya karena harus berangkat kerja pagi pulang sore menjadi seseorang bos yang tidak di batasi waktunya dan bebas untuk menggunakan waktunya kapanpun dan mau apapun.

Namun kadang seseorang yang berpindah dari  TDB ke TDA tidak mendapatkan itu semua. Kenyataannya yang membatasi waktu, membatasi penghasilan dan membatasi semuanya adalah Kebutuhan Hidup, bukan sebagai karyawan atau pun orang yang menerima gaji.

Sebelum menjadi TDA, kita berangan-angan nanti kalau sudah keluar dari pekerjaan  akan mempunyai kebebasan waktu, mempunyai kebebesan finansial,bisa kumpul dengan keluarga, tidak seperi robot hidupnya dan banyak angan-angan lain yang indah-indah. Namun ternyata setelah menjadi TDA (padahal hanya "keluar dari kerjaan") angan-angan itu lenyap semuanya. karena ternyata kebebasan waktu yang kita idam-idamkan ternyata tidak menjadi kenyataan. Kumpul dengan keluarga juga tidak menjadi kenyataan. Apalagi kebebasan finansial, jauuuuuh dari kenyataan...

Kenapa?

Karena kebutuhan hidup itu tadi... Waktu yang kita idam-idamkan akan lebih luang di kita untuk kumpul bersama keluarga, ternyata tidak juga. Karena kita malah lebih sibuk untuk  "membangun bisnis" baru kita. Kita akan kerja siang malam dan malah lebih menjauh dari keluarga. Menyendiri, berpikir, merenung, pergi ke pak ini, ke ibu itu untuk tukar kawruh (sharing). Sehingga apabila kita lagi ada tamu penting sekitar jam 8 malam dan anak kita rewel pengen ikut kita, pasti kita teriak "Ma, ini anaknya....!!!" So, kapan waktu kita untuk lebih harmonis dengan keluarga?  Padahal kalau kita sebagai karyawan (TDB) kita hanya kerja siang hari, dan ada waktu untuk kumpul dengan anak istri, nonton tv bareng, dsb.

Padahal kalau ditelaah lebih lanjutlagi, TDA adalah tangan diatas yang filosofinya dari kata-kata tangan diatas lebih baik dari pada tangan di bawah. Tangan orang yang memberi lebih baik dari tangan yang meminta. Bukan berarti kalau karyawan tidak bisa menjadi TDA....

Ini hanya opini saja, kita kembalikan ke diri kita masing-masing...

salam,

yoyox.

www.rabbani.asia